Wednesday, September 23, 2009

BMW K 1200 S, mengguncang kemapanan moge


BMW K 1200 S, mengguncang kemapanan moge
Untuk urusan moge alias motor besar, BMW termasuk pemain yang diperhitungkan. Apalagi angka penjualan moge asal Jerman ini terus mencatatkan rekor penjualan di dunia. Paling tidak, di seluruh dunia, BMW sudah melego 84.713 unit mogenya sejak 2001, bahkan sampai awal 2003 sudah mencapai 92.000 unit.


Tidak mengherankan jika raksasa otomotif dari negeri Bavaria ini terus meluncurkan model-model moge terbarunya. September lalu, misalnya, BMW kembali merilis BMW K 1200 S, moge seri terbarunya di ajang pamer motor internasional INTERMOT di Munich, Jerman. Menurut rencana, BMW akan memasarkan moge andalannya ini awal tahun ini.


Banyak pengamat motor mengatakan moge terbaru BMW ini memiliki desain dengan varian moge K milik BMW yang sudah dikeluarkan sepanjang 2004 seperti K 1200 RS, K 1200 GT dan K 1200 LT. Desain moge ini sangat khas Jerman dan stylish mengesankan kuat dan elegan. Meski langsing, kesan kuat itu langsung ditangkap melalui disain pelindung depan yang aerodinamis siap membelah angin dalam kecepatan tinggi.


Dengan lampu depan yang besar namun bening ditambah kaca samping dan panel indikator sangat mengesankan kendaraan ini sebagai seekor serangga sedang mencari mangsa.Selain rangka berbahan aluminium sudah mengesankan citra elegan, kesan itu diperkuat jika kita memperhatikan penempatan desain logo yang menempel pada kedua sirip samping kendaraan ini.


Jangan dilupakan pula guratan-guratan penyalur angin yang unik pada fairing yang menutup tangki dipadu peredam suara dalam ukuran besar serta pipa-pipa menempel pada mesin menambah citra elegan moge ini.Untuk urusan kaki-kaki, sentuhan detail pada roda makin menambah kesan sebagai moge yang kokoh, stabil namun tetap ringan.


Pijakan kaki bagi tuas gas, transmisi dan rem kaki oleh BMW diletakkan pada tempat yang sama. Ini dimaksudkan agar pengendara tidak terlalu membuka kaki terlalu lebar saat melaju dalam kecepatan yang tinggi. Bagian tersebut dirancang seramping mungkin. Hal ini terlihat mulai dari pijakan kaki di dasar terus menuju bagian tangki yang ramping dan tingginya sejajar lutut lalu ke batang kemudi.


Seperti generasi K sebelumnya, kendaraan ini menyediakan tempat duduk yang nyaman namun tetap memudahkan pengendalian bagi semua pengendara tidak peduli ukuran tubuhnya. Sedangkan bagi pembonceng, BMW mengklaim dari sudut ergonomis tempat duduk di belakang akan nyaman karena pembonceng tidak terlampau harus mencondongkan badannya ke depan.


Tanpa mengintip jarak poros roda yang panjang dan angka 1.200 pada fairing akan sulit menebak kendaraan ini dipersenjatai BMW dengan mesin empat silinder berkapasitas 1.157 cc dengan konfigurasi saling bersilangan. Untuk medapatkan titik berat gravitasi lebih rendah maka mesin yang berbobot 81,3 kg ini ditempatkan sedikit condong ke depan, sejauh 55 derajat. Penempatan yang mirip pada seri BMW 600 cc itu juga menghasilkan motor yang terlihat lebih datar, ramping dan lebih kokoh.


Dengan titik berat gravitasi lebih rendah maka kendaraan ini akan mudah dikendalikan saat bermanuver pada kecepatan tinggi. Selain itu, beban kendaraan dan pengendara akan dibebankan sama besar pada kedua ban sehingga lebih stabil.


Kita sudah mengenal sistem torak yang menggerakkan roda, BMW sendiri sudah sejak lama merancang sistem ini agar mudah dalam perawatannya. Namun untuk BMW K 1200 S, BMW memasang sistem lengan penggerak Paralever yang sudah dimodifikasi.


Seperti diketahui, kekuatan mesin empat tak dengan mudah akan membengkokkan suspensi roda belakang yang lemah, secara terus menerus pada setiap akselerasinya. Jelas teknologi lama tidak mungkin diandalkan. Oleh sebab itu, jalan keluar seperti pada sistem ini, torak kemudi ditempatkan tanpa perlu diturunkan bobotnya dan dibuat lebih kaku.


Selain itu dilakukan aplikasi teknologi yang prinsipnya sudah digunakan pada disain lengan as berputar, yakni bagian bagian yang bergerak di antara bingkai mesin dan suspensi roda belakang. Tepat di bagian kritis inilah beban kerja motor berpusat. Hasilnya, saat tombol start di sentuh secara ringan maka yang didapatkan adalah deru halus mesin empat tak yang dalam namun bergemuruh.


Dengan tenaga maksimal sebesar 167 tenaga kuda maka siap-siap saja kendaraan berbobot 248 kg ini dibawa terbang. Kecepatan nol hingga 100 km/jam cukup dilibas dalam waktu kurang dari tiga detik. Tenaga ini oleh tim BMW diklaim lebih kuat sekitar 50% jika dibandingkan dengan model K 1200 RS


Untuk urusan suspensi, K 1200 S dipersenjatai inovasi terbaru. Revolusi itu terletak pada suspensi roda depan yang menggunakan teknologi suspensi elektronik yang disebut two parallel links dimana tidak digunakan suspensi garpu model teleskopik. Hasilnya dengan teknologi ini pengendara dijamin akan mendapatkan respons yang sensitif dalam hal pengendalian.


Untuk menjinakkan keliaran K 1200 S, BMW memasang sistem pengendalian rem produksi Motorrad Integral ABS yang dipasangkan dengan rem keluaran EVO. Dengan kedua senjata di kaki moge ini diharapkan pada segala kondisi kendaraan ini tidak akan kehilangan cengkeraman pada aspal saat melaju pada kecepatan tinggi.