Sayangnya, klaim tersebut tidak disertai data akurat. Antara lain, apakah ini merupakan rekor resmi dunia? Kapan dan di mana tes kecepatan tersebut dilakukan? Bahkan, kecepatan sesungguhnya tidak dinyatakan oleh G-POWER yang mengilik mobil ini, baik mesin maupun bodinya.
Twin-Supercharger
Hanya dijelaskan, mobil ini menggunakan mesin V10 SK III RS yang dilengkapi dengan twin-supercharger. Mesin ini sebelumnya sudah ditanamkan pada M5 Hurricane CS. Namun untuk M6 ini, sistem turborcharger kembarnya dirancang ulang. Tujuannya agar mesin bisa mencapai putaran yang lebih tinggi lagi.
Kedua supercharger baru model ASA1316 (sebelumnya ASA1 313) dengan ukuran lebih besar. Masing-masing charger bertugas menghembuskan udara ke setiap barisan silinder (terdiri dari 5 silinder). Dijelaskan oleh G-Power, dengan supercharger baru, jumlah udara yang dihembuskan pun bertambah sampai 25 persen.
Meski begitu, tidak semua udara itu bisa digunakan. Pasalnya, bila digunakan secara maksimal, menurut G-Power, tenaga mesin bisa mencapai 900 PS lebih! Wah...wah! Lantas bagaimana cara mereka melakukan modifikasi dahsyat tersebut?
Komponen khusus
Udara dari kedua supercharger lebih dulu didinginkan pada intercooler sebelum dimasukkan ke dalam mesin. Tipe intercooler adalah air-udara yang dicat dengan warna oranye. Kotak filter udara dibuat dari aluminium. Tujuannya agar bisa dipasang sedekat mungkin ke mesin.
Menurut G-Power, dengan cara ini, respons mesin terhadap injakan pedal gas oleh pengemudi sama dengan mesin produksi, kendati torsinya lebih besar.
Bagian dalam dari mesin 10 silinder punya 4 katup setiap silindernya. Untuk mengoptimalkan kerja mesin, digunakan piston mesin balap buatan Mahle untuk menurunkan kompresi.
Semua piston disamakan bobotnya dan lebih kuat dari versi produksi. Setang piston produksi dan pin juga harus ditinggalkan, diganti dengan komponen khusus dengan target harus mampu menghasilkan dan bekerja dengan tenaga mesin yang lebih besar.
Pengapian juga dioptimalkan dengan mengubah mapping-nya. Hasilnya, klaim G-Power lagi, tenaga yang dihasilkan mencapai 750PS atau 552 kW yang tersedia antara 7.500 dan 8.000 rpm. Untuk torsi, 800 Nm pada 5.000 rpm.
Sebelumnya, kreasi G-Power adalah M5 Hurricane CS dengan tenaga yang sama, 750PS, tetapi hanya mampu mencapai kecepatan tertinggi 367,6 km/jam. Itu pada jenis sedan. Prestasi ini diklaim diperoleh tahun lalu. Untuk M6, bodinya lebih aerodinamis daripada sedan.
Untuk mencapai kemampuan tersebut, beberapa bagian dari mobil, bobotnya dikurangi. Itu antara lain knalpot, jok, dan suspensi. Body kit dibuat dari serat karbon baru. Begitu juga dengan apron depan yang baru, bonnet yang diberi ventilasi, fender, diffuser, apron belakang, dan sayap belakang.
Komponen bodi yang disebutkan terakhir tujuannya untuk menjaga mobil mantap mencengkeram di permukaan jalan. Adapun untuk memperlambat dan menghentikan laju, digunakan rem dari karbon keramik dengan kaliper 6 piston.
Untuk menguji kecepatan, ban dan velg mesti ditukar. Pasalnya, batas kecepatan ban standar 340 km/jam. Begitu juga dengan spidometer yang mampu bekerja sampai 400 km/jam. Untuk pemakaian sehari-hari digunakan velg 21 inci Silverstone Diamond.
Sprint
Selain kecepatan tertinggi, mobil dengan bobot hampir 2 ton ini mampu melakukan sprint dari 0–100 km/jam hanya dalam waktu 4,4 detik. Untuk 0–200 km/jam, 9,6 detik, dan 0–300 km/jam 26 detik.
Untuk kecepatan 370 km/jam, mobil ini membutuhkan ban khusus yang dipasang pada velg alloy ringan G-POWER. Mitra teknologi G-Power adalah Michelin yang menyumbangkan ban Pilot Sport PS 255/35ZR19 untuk depan dan 305/30ZR 19 di belakang.
Harga yang ditawarkan G-Power setelah mobil ini dimodifikasi adalah sekitar 360.000 euro. Sama dengan Rp 5 miliar. Nah, bisa dibayangkan, jika di Indonesia ada yang menginginkannya dan memasukannya secara resmi, harga mobil ini akan dikenakan berbagai pajak dengan nilai dua kali lipat harga tadi. Dipastikan, harganya akan menjadi Rp 10 miliar. Ada yang berminat!